Lomba Olahan Ikan Lele KWT Sawo Kecik Mendukung Program Zero Stunting
Olahan
ikan lele menjadi salah satu solusi untuk memenuhi gizi anak usia dini dan ibu
hamil agar terhindar dari stunting. Kandungan gizi pada ikan lele antara lain
kalori, lemak, protein, omega-3, omega-6, kalium, vitamin B12.
Stunting
saat ini menjadi perhatian serius karena memiliki dampak yang buruk terhadap
kualitas hidup dan masa depan anak-anak Indonesia.
Pada
Jumat (23/02/2024), KWT Sawo Kecik melaksanakan lomba dengan tema olahan ikan
lele. Kegiatan ini mengundang Penyuluh Pertanian Dispangtan, Mahasiswa Magang
UNS dan anak yang terindikasi stunting yang berada di lingkungan sekitar. Lomba
tersebut menghadirkan juri dari Pengurus Kelurahan Punggawan dan Penyuluh
Perikanan Dispangtan.
Ketua KWT Sawo Kecik, Wahyuni mengatakan, munculnya ide lomba olahan ikan lele karena
banyak anggota KWT yang membudidaykan ikan lele dan sebagai bentuk pendorong program zero stunting. Berbagai olahan yang dihidangkan dalam lomba antara lain nugget lele, gulai lele, rolade lele, pepes
jamur lele, balado lele, steak lele, dan galantin lele.
Galantin Lele |
Nugget Lele |
Balado Lele |
Proses penjurian dilakukan dengan pemberian nilai dari segi rasa maupun tampilan. Setelah penjurian selesai dan pemberian juara, hasil olahan tersebut diberikan kepada anak terindikasi stunting untuk dapat dibawa pulang.
Lomba
ini juga digunakan untuk mendukung adanya program Gemarikan atau gerakan
memasyarakatkan makan ikan. Gemarikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
membangun kesadaran gizi individu maupun masyarakat agar gemar mengkonsumsi
ikan.
Comments
Post a Comment